Tim Panitia Webinar Program Studi Ilmu Perikanan Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang

            Berbagai cara dilakukan oleh instansi-instansi baik pemerintah dan swasta untuk tetap aktif melakukan berbagai kegiatan di masa pandemi Covid-19 seperti web seminar (Webinar), internasional conferance dan Kuliah Umum, tidak terkecuali Fakultas Perikanan, Universitas PGRI Palembang. Kali ini Program Studi Ilmu perikanan Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang pada selasa, 21 Juli 2020 mengadakan webinar Program Studi Ilmu Perikanan dengan tema “Komoditas Ikan Lokal Sumatera Selatan Berpotensi Ekspor” via aplikasi zoom.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir dan membuka acara webinar Rektor Universitas PGRI Palembang, Bapak Dr. Bukman Lian, M.M., M. Si, Dekan Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang, Ibu Indah Anggraini Yusanti, S.Si., M.Si, Wakil Dekan Fakultas Perikanan Ibu Fitra Mulia Jaya, S.Pi., M.Si. Sebanyak 358 Peserta Webinar yang berasal dari berbagai instansi, akademisi, praktisi, yang tersebar diseluruh Indonesia turut hadir pada Webinar yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Perikanan Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang tersebut.

Rektor Universitas PGRI Palembang saat menyampaikan kata sambutan sekaligus membuka webinar Program Studi Ilmu Perikanan

            Dalam sambutannya Rektor Universitas PGRI Bapak Dr. H. Bukman Lian, M.Si menyampaikan bahwa Provinsi Sumatera Selatan memiliki perairan daratan yang cukup luas dan belum termanfaatkan secara optimal sehingga potensi serta peluang usaha dalam bidang perikanan ini sangat terbuka lebar. Berbicara tentang komoditas lokal Sumatera Selatan, Ikan Belida yang dikenal sebagai bahan utama pembuatan makanan khas Sumatera Selatan (pempek) saat ini sudah sangat sulit untuk didapatkan. Keberadaannya di Sumatera Selatan mulai terancam akibat eksploitasi secara berlebih dan besar-besaran namun upaya penangkaran ikan Belida masih terkendala belum adanya teknologi yang tepat budidaya ikan belida. Hingga saat ini pengkajian terhadap ikan belida masih terus dilakukan dalam upaya menjaga kelestariannya di alam sehingga masih dapat dinikmati oleh anak cucu dimasa mendatang. Universitas PGRI Palembang turut serta berkontribusi untuk tetap menjaga kelestarian komoditas ikan lokal Sumatera Selatan dengan mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) handal siap kerja melalui Program Beasiswa Pendidikan pada Program Studi Budi Daya Ikan Diploma III (D3) secara “GRATIS” tanpa dipungut biaya satu rupiah pun. Rektor juga mengapresiasi terhadap kegiatan webinar yang di gagas oleh Fakultas Perikanan ini, beliau berharap bahwa kedepannya kegiatan ini akan terus berlanjut dan diikuti oleh Fakultas-Fakultas dan Program Studi yang ada di Universitas PGRI Palembang.

Dekan Fakultas Perikanan Ibu Indah Anggraini Yusanti, S.Si., M.Si saat memberikan kata sambutan pada webinar Program Studi Ilmu Perikanan Fakultas Perikanan

            Dalam sambutannya Dekan Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang, Indah Anggraini Yusanti, S.Si., M.Si menyampaikan bahwa dengan luasnya wilayah perairan, maka idealnya sumsel memiliki keanekaragaman jenis ikan yg tinggi dan komoditas ikan tersebut memiliki potensi ekspor yang juga tinggi. Sehingga diharapkan adanya kajian-kajian atau penelitian yang dilakukan secara kolaborasi antara akademisi dan peneliti, sebagai sarana transfer of knowledge and experience kepada masyarakat Indonesia umumnya dan kepada masyarakat Sumatera Selatan khususnya, dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produk perikanan sehingga dapat meningkatkan daya saing produk perikanan di tingkat global. Beliau juga mengapresiasi kegiatan Webinar Prodi Ilmu Perikanan Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang.

Dalam kegiatan tersebut, Fakultas Perikanan menghadirkan nara sumber yang kompeten serta tidak diragukan lagi kiprahnya dalam bidang perikanan daratan beliau adalah  Dr. Dina Muthmainnah, S.Si.,M.Si, (Peneliti dari Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan Palembang dan Island Fishery Resources Developtment and Management Department (IFRDMD), Southeast Asian Fisheries Developtment Center (SEAFDEC), serta Sofian, S.Pi., M.Si (Ketua Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Perikanan, Universitas PGRI Palembang), dengan Moderator webinar (Santi Mayasari, M.Pd)

   

Dr. Dina Mutmainnah, S.Si., M.Si                 Sofian, S.Pi., M.Si                          Santi Maysari, M.Pd

                      Pemateri                                                       Pemateri                                             Moderator

Dalam kajiannya, Dr. Dina Muthmainnah menjelaskan bahwa perkembangan volume dan nilai ekspor perikanan Sumatera Selatan semakin meningkat, ditahun 2018 komoditas udang berjumlah 23.69, Paha Kodok berjumlah 1762, belut berjumlah 46.96, 11.73 ikan lainnya. Jenis ikan lainnya ini yaitu ubur-ubur, ikan hias, rajungan, kepiting, catfish, bawal, gabus, nila, kekerangan, makarel, rumput laut, tuna, tongkol, cakalang. Komoditas ikan hias Sumatera Selatan yaitu ikan hias jenis botia 596.939 ekor dengan negara tujuan yaitu Malaysia dan Singapura. Beliau juga menjelaskan tentang Jenis ikan konsumsi yang ada disumatera Selatan yang berpotensi ekspor seperti kecubang/botia, jelawat, puntung hanyut,belida, lampam, tilan, sihitam, silimang, lais kaca, betutu, ikan patin, dan belut sawah.

            

Dr. Dina Muthmainnah, S.Si., M.Si saat menyampaian pemaparan pada webinar Program Studi Ilmu Perikanan

            Dalam materinya Sofian, S.Pi., M.Si menjelaskan tentang berbagai macam jenis ikan lokal Sumsel yang berpotensi ekspor baik ikan konsumsi maupun ikan hias. Seperti ikan patin (Pangasius hyphopthalamus) gabus (Channa striata), Udang galah (Macrobrachium rosenbergii), Belut sawah (Monopterus albus), Kodok Sawah (Fejervarya cancrivora), ikan dalum (Bagarius yarelli), Ikan semah (Tor douronensis), ikan botia (Botia macrachanta), ikan sumatra (Puntius tetrazona), ikan sepat mutiara (Trichopodus leerii) serta ikan cupang liar (Betta sp) dimana semua spesies tersebut mempunyai potensi besar untuk ekspor karena permintaan yang cukup tinggi dipasar serta mempunyai corak khas yang cukup diminati pecinta ikan hias.

             

Sofian, S.Pi., M.Si saat menyampaikan pemaparan dalam webinar Program Studi Ilmu Perikanan

Dalam kesempatan itu juga dijelaskan kendala yang dihadapi saat ini mengapa komoditas tersebut masih sulit untuk dilakukan ekspor. Beberapa komoditas lokal yang sudah memiliki pasar eskpor seperti paha kodok yang diekspor ke Belgium dan Francis, belut sawah ke Jepang dan Hongkong dan ikan botia yang dieskpor ke Singapura, pemenuhan kebutuhan ekspor komoditas tersebut masih mengandalkan hasil tangkapan dari alam. Sehingga sangat mempengaruhi volume ekspor karena keberadaan di alam yang tidak menentu. Peluang untuk pengembangan komoditas lokal tersebut sangat terbuka lebar mengingat sudah ada pasar Internasional yang siap menerimanya. Oleh karena itu, disini peran peneliti maupun akademisi dalam menjaga kelestarian komoditas lokal serta mengembangkan teknologi budidaya sehingga komoditas tersebut dapat terus eksis dimasa mendatang.

             

Peserta webinar yang berasal dari berbagai instansi di seluruh Indonesia

            Dalam sesi tanya jawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta webinar melalui fiture chat zoom dan secara langsung di jawab oleh nara sumber. Webinar di tutup dengan closing statement dari Ibu Dr. Dina Mutmainnah, S.Si., M.Si yaitu “Komitmen yang kuat untuk mewujudkan Indonesia mandiri, maju, adil dan makmur adalah tugas besar semua rakyat Indonesia, bukan beliau, bukan mereka, bukan dia, tapi kita semua. Kemudian closing statement juga disampaikan oleh Bpk. Sofian S.Pi., M.Si yaitu “Kekayaan alam indonesia adalah masa depan bangsa, mari kita kelola dan jaga kelestariannya untuk masa depan lebih bahagia”.