BEM dan DPM Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang mengadakan diskusi online pada hari kamis, 14 Juni 2020 Pkl 10.00 – 14.00 WIB maju dua hari dari waktu pelaksanaan yaitu, Sabtu, 16 Juni 2020, Kegiatan Kemahasiswaan tersebut mengangkat tema “Alternatif Pembudidaya Disaat Pandemik” dengan pemateri Parikesit Riza Wuryadi, A.Md dan  Fakhrul Rozi sebagai moderator. Kegiatan Kemahasiswaan Diskusi Online dengan menggunakan media group WhatApp yang dihadiri oleh 241 Peserta yang tersebar dari seluruh Indonesia seperti, Julmiani dari IAIN Bukit Tinggi, Maimunah dari Universitas Lambung Mangkuarat, dan Nur Fadhilah dari Universitas Bangka Belitung, Desmonda Sitompul dari Universitas Musamus Merauke Provinsi Papua,   dll.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dekan Fakultas Perikanan Indah Agraini Yusanti, S.Si., Wakil Dekan Fakultas Perikanan Fitrah Mulya Jaya, S.Pi., M.Si., Kasubag Kemahasiswaan Fakultas Perikanan Santi Mayasari, M.Pd, Gubernur BEM Fakultas Perikanan Kasno, Ketua DPM Fakultas Perikanan Fakhrul Rozi dan Ketua Himayana Fakultas Perikanan Ramadhani, serta seluruh anggota BEM, DPM dan HMPS Himayana Fakultas Perikanan.

Dalam sambutannya Dekan Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Panitia, BEM dan DPM Fakultas Perikanan yang telah aktif dan berinisiatif untuk membuat kegiatan ini, sebagai solusi bagi Pembudidaya pada masa pandemi, meskipun di masa pandemi ini BEM dan DPM tetap terus bisa melaksanakan kegiatan yang positif ini.

Semua peserta sangat antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan Diskusi Online Ramadhan BEM dan DPM Fakultas Perikanan ini, hal ini terlihat begitu banyaknya respon raise hand pada saat sesi tanya jawab yang di pandu oleh moderator, salah satu pertanyaan yang berasal dari seorang mahasiswa dari Universitas Musamus Merauke Provinsi Papua a.n Desmonda Sitompul, “Mohon tips dari bpk pemateri untuk pakan ikan selain dari tepung ikan, karena di Merauke akses ditutup sehingga takut ketersediaan pakan budidaya ikan habis”. Kemudian Pemateri Parikesit Riza menjawab pertanyaan dari mahasiswa Musamus Provinsi Papua tersebut, “ Untuk membuat pelet buatan kita membutuhkan 2 unsur, yaitu protein utama dan Protein Basal. Protein utama diperoleh dari sumber bahan baku yang memiliki kadar protein diatas 30% atau dibawah lagi, Protein utama bisa diperoleh dari tepung ikan (air tawar, air laut, kepala uadang dll) lebih bersifat hewani, sedangkan protein basal lebih dominan ke nabati.

Pertanyaan juga datang dari Musdar Rifki Affandy dari USN Kolaka, “Bagaimana membudidayakan ikan dengan modal yang terbilang minim, dan rasiko-rasiko yang akan dialami oleh pembudidaya ikan kedepannya khususnya pada saat pandemi?”, kemudian pertanyaan tersebut langsung di jawab oleh pemateri, “membudidayakan ikan di masa pandemi memang tidak mudah namun ada cara/alternatif yang lebih efektif dalam membudidayakan ikan dimasa pandemi ini yaitu dengan membudidayakan ikan dalam ember (BUDIKDAMBER)”, pemateri juga memberikan teknik-teknik cara membudidayakan ikan dalam ember agar bisa memanen ikan yang sehat dan berprotein tinggi, mungkin bisa dimulai dari sini, dengan modal minim dan terjangkau bisa untuk pemula”, dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan dari peserta kepada pemateri.

Kegiatan Diskusi Online Ramadhan tersebut berakhir pkl 14. 11 WIB, dengan di tutup oleh Moderator dengan closing statement oleh pemateri “Pandemi ini adalah wabah yang menyerang seluruh sisi dan ruang kehidupan tanpa lagi sekat, tetaplah jaga jarak dan jaga pola makan dan istirahat dan jangan lupa selalu makan ikan Semoga Covid-19 ini segera mangkat dari Bumi Pertiwi kita, Indonesia”.